Bio Farma Telah Distribusikan 129 Juta Dosis Vaksin
Sejak Januari hingga Agustus, Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, distribusikan 129.891.072 dosis vaksin Covid-19 dari berbagai platform dan produsen

JawaPos.com–Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, sejak Januari hingga Agustus telah mendistribusikan vaksin Covid-19 sebanyak 129.891.072 dosis. Pelaksanaan distribusi vaksin Covid-19 tersebut berdasar pada alokasi dan permintaan dari kementerian kesehatan.
Vaksin Covid-19 itu terdiri atas berbagai macam platform dari beberapa produsen. Baik yang didapat langsung secara bilateral antara Bio Farma dengan produsen, maupun melalui mekanisme dose share antara pemerintah Indonesia dengan negara lain.
Keseluruhan vaksin Covid-19 yang sudah terdistribusi tersebut terdiri atas vaksin Covid-19 Bio Farma 90.368.340 dosis, AstraZeneca (Covax, B2B, dan hibah) 16.518.784 dosis, CoronaVac 1 dosis sebanyak 3 juta dosis, Moderna 7.563.318 dosis, Coronavac 2 dosis 9.990.344, dan Sinopharm (hibah) sebanyak 499.886 dosis.
Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto seperti dilansir dari Antara mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan kementerian kesehatan untuk mendistribusikan sesuai prioritas dan sasaran daerah yang telah ditetapkan. Selain itu, dalam pendistribusian, tetap memperhatikan ketersediaan atau stok vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan POM.
”Sejak Januari hingga akhir Agustus, Bio Farma sudah mendistribusikan sebanyak 129.891.072 dosis ke seluruh provinsi di Indonesia. Selama Agustus, Bio Farma sudah mendistribusikan sebanyak kurang lebih 42.860.100 dosis vaksin Covid-19. Pada 1 September, Bio Farma mendistribusikan sebanyak 3.064.640 dosis ke 32 provinsi di Indonesia,” kata Bambang Heriyanto pada Rabu (1/9).
Bambang menambahkan, per September, vaksin yang siap untuk dikirim oleh Bio Farma ke seluruh provinsi di Indonesia, adalah sebanyak 18 juta dosis. Kemudian pada September akan ada lagi tambahan pasokan Vaksin Covid-19 dari produksi Bio Farma sebanyak 23.280.000 juta dosis dan tambahan produk jadi Vaksin CoronoVac sebanyak 25 juta dosis.
”Ini belum termasuk dengan tambahan vaksin dari skema multilateral Covax/Gavi, bilateral maupun donasi bilateral lain yang akan datang juga selama September,” papar Bambang Heriyanto.
Dia menjelaskan, Indonesia kembali menerima tambahan vaksin pengiriman ke-43 sampai dengan 45 pada periode 27–30 Agustus. Vaksin-vaksin tersebut antara lain vaksin CoronaVac 2 dosis (finish product) sebanyak 5 juta dosis, vaksin AstraZeneca dengan B2B sebanyak 1,08 juta dosis, dan bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 9,2 juta dosis.
Pada September, Indonesia mendapatkan tambahan vaksin CoronaVac 2 dosis berupa finish product sebanyak 25 juta dosis vaksin dan tambahan beberapa vaksin lain baik dari skema multilateral Covax/Gavi, bilateral maupun donasi bilateral lainnya. Sehingga diperkirakan total ketersediaan stok vaksin di Indonesia untuk suplai September diharapkan bisa mencapai lebih dari 70 juta dosis.
Pada September diawali dengan masuknya vaksin AstraZeneca skema bilateral pada 1 September sebanyak 583.400 dosis. Sampai dengan akhir Agustus, menurut dia, vaksin Covid-19 yang sudah diamankan Indonesia sebanyak 217.936.360 dosis, dengan perincian dalam bentuk bulk 153.900.280 dosis dan finish product 64.036.080 dosis.
”Kedatangan vaksin ini akan diikuti kedatangan vaksin tahap berikutnya. Semua ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy pada Senin (30/8).